Pengalaman Pribadi Kalya – Gak Semua Mulus, Tapi Berarti

Pengalaman Pribadi Kalya—Cerita ini bukan tentang pencapaian luar biasa atau kisah sukses instan. Ini adalah contoh pengalaman pribadi Kalya yang jujur, apa adanya, penuh keraguan di awal, tapi juga penuh pelajaran berharga di setiap langkahnya.

Jika kamu sedang mencari inspirasi tentang bagaimana seseorang bisa tumbuh lewat tantangan, mungkin kisah ini bisa jadi temanmu hari ini.

Sekilas Info

Pengalaman Pribadi Kalya
Pengalaman pribadi kalya – bersama bunda

Halo semua! Ini aku manusia biasa, bukan superhero, bukan juga presiden. Perkenalkan, namaku Kalya Aqilata, lahir dari rahim seorang wanita yang kini sangat kumuliakan: bundaku.

Chapter Baru yang Mendebarkan

Pengalaman Pribadi Kalya
Pengalaman Pribadi Kalya – Sahabat Sampai Surga

Perjalanan dimulai dengan lambaian tangan dan doa dari bunda, mengiringi babak baru dalam hidupku. Beberapa bulan sebelumnya, aku memutuskan untuk mendaftar ke MEC (Mandiri Entrepreneur Center).

Dan tepat pada 30 Juni 2025, hari keberangkatanku tiba, hari yang benar-benar mendebarkan.

Tak ada air mata di stasiun keberangkatan. Yang ada hanyalah rasa khawatir yang naik-turun seperti ombak. Pertanyaan-pertanyaan kecil terus menghantui:

“Surabaya panas banget nggak, ya?”
“Ada yang jual es nggak di sana?”
“Aku mampu bertahan nggak, ya?”

Saat tiba di Surabaya, rasa kagum langsung menerobos masuk. Kota ini ternyata ramai, panas, dan serba cepat mirip Jakarta. Jiwa introvertku langsung meronta-ronta, bahkan sempat ciut. Tapi, ya sudah. Nggak mungkin mundur sekarang. Masa tiba-tiba pulang? Kan nggak lucu!

Sesampainya di MEC, jujur saja tempat ini nggak sesuai bayanganku. Tapi setelah dijalani, ternyata nggak seburuk yang kubayangkan. Faktanya, aku mendaftar ke MEC tanpa riset sama sekali: nggak tahu bentuk bangunannya, nggak paham kurikulumnya, bahkan nggak benar-benar mengerti apa itu entrepreneur.

Saat pertama kali masuk kamar, aku sempat goyah, bukan karena fasilitasnya, tapi karena ketakutan dalam diri yang nggak beralasan. Aku langsung menelpon sahabat baikku. Kenapa? Karena jujur, aku agak kesulitan mendapatkan teman yang benar-benar cocok.

Aku takut kalau nanti sendirian, gimana, dong? Dalam bayanganku, kalau saja sahabatku ini ada di sini, pasti semuanya terasa lebih nyaman. Aku nggak perlu merasa berjuang sendirian. Tapi, ya… itu nggak mungkin. Setiap masa punya orangnya, dan setiap orang punya masanya. Itu hukum alam.

Dari curhat panjang itu, aku mendapat tiga pelajaran berharga:

  1. “Kalau kamu kangen aku, istighfar aja.”
    Jawaban itu terdengar sederhana, tapi justru itulah yang paling keren. Setelah kupikir-pikir, ini win-win solution: aku jadi lebih tenang, sekaligus bisa mendoakannya.
  2. Ingat tujuan!
    Aku datang ke sini untuk mencari ilmu, bukan sekadar mencari teman. Teman memang penting, tapi bukan segalanya. Fokus pada prioritas awal, karena bahkan jika sendirian, aku nggak akan mati. Toh, hidup tetap berjalan.
  3. Ini nggak akan selamanya.
    Setiap cerita punya akhir. Setiap tantangan punya ujung. Jadi, nikmati saja alurnya, toh sutradaranya adalah Sutradara Terbaik.

Apa Itu MEC? 

Pengalaman Pribadi Kalya
Pengalaman Pribadi Kalya – Bisnis Digital Awal

Sebelum lanjut, izinkan aku berbagi sedikit tentang MEC, tempat yang kini jadi bagian dari perjalanan hidupku.

“Membekali Generasi Muda untuk Siap Terjun ke Dunia Nyata.”

Itu adalah visi MEC, sebuah program kursus dan pelatihan profesional yang dirancang khusus bagi lulusan SMA/SMK sederajat yang ingin melangkah lebih cepat dan tepat menuju dunia kerja atau wirausaha. Dalam waktu satu tahun, peserta didik dibekali melalui tiga pilar utama:

  1. Hard Skill– Penguasaan keterampilan teknis dan profesional yang aplikatif sesuai kebutuhan dunia kerja dan wirausaha.
  2. Soft Skill– Kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama yang menjadi kekuatan dalam berbagai situasi.
  3. Keislaman– Nilai-nilai akhlak, integritas, spiritualitas, dan etika kerja Islami sebagai fondasi dalam bersikap dan bertindak.

Selain itu, MEC juga menekankan tiga aspek kemandirian:

  • Mandiri dalam belajar
  • Mandiri dalam ibadah
  • Mandiri secara finansial

Intinya, di sini kami benar-benar ditempa untuk siap hidup di dunia nyata di atas kaki sendiri.

Jujur, aku sangat bersyukur bisa berada di sini. Meski kadang merasa berat, lelah, atau bahkan ingin menyerah, setidaknya aku tahu: aku nggak sendirian. Ada teman-teman yang sama-sama berjuang, mentor yang sabar, Abi yang selalu memberi nasihat, dan manajemen yang insyaallah selalu siap membantu saat kami ngestuck.

Bisnis Digital Angkatan 20 – Saat Mimpi Harus Diwujudkan

pengalaman pribadi kalya
Pengalaman Pribadi Kalya – Kelas Bisnis Digital

Di kelas Bisnis Digital Angkatan 20, aku dan teman-teman “bergulat dengan takdir”.

Tujuan kami jelas: mengumpulkan 5 juta dalam waktu kurang lebih 8 bulan.

Mustahil?
No! That’s possible!

Meski terdengar gila, bisnis digital punya seribu jalan untuk mencapainya. Kami belajar menjual, negosiasi, riset pasar, bahkan mengelola keuangan pribadi. Setiap kegagalan jadi bahan evaluasi. Setiap keberhasilan kecil dirayakan bersama. Ini bukan sekadar tugas, ini latihan Bertahan hidup di dunia nyata.

MOPD – Masa Orientasi yang Mengubah Perspektif

Pengalaman Pribadi Kalya
Pengalaman Pribadi Kalya – MOPD

Kembali ke awal, hari-hari pertama di MEC dimulai dengan MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik Baru). Seperti kebanyakan orientasi, kegiatan ini berlangsung selama seminggu dan ditutup dengan Entrepreneur Camp.

Di Entrepreneur Camp, kami diberi tantangan unik: cari supplier, lalu jual barang mereka tanpa modal sepeser pun.

Bayangkan! Nggak ada uang, nggak ada stok, cuma modal keberanian dan akal sehat. Tapi justru di situlah kami belajar:

Bagaimana memulai dari nol.
Bagaimana percaya diri menawarkan sesuatu.
Dan bagaimana bekerja sama meski baru kenal.

Itu adalah pengalaman pertama yang membuatku sadar: aku bisa lebih dari yang kukira.

Muhadhoroh – Panggung untuk Jiwa yang Ingin Bersinar

Pengalaman Pribadi Kalya
Pengalaman Pribadi Kalya – kelompok Muhadhoroh
Pengalaman Pribadi Kalya
Pengalaman Pribadi Kalya – Muhadhoroh

Setiap Sabtu malam, MEC mengadakan Muhadhoroh, kegiatan rutin yang melatih kami berani bicara di depan umum. Tapi, Muhadhoroh nggak cuma soal pidato. Ini juga jadi wadah menampilkan bakat terpendam:

  • Ada yang unjuk jurus bela diri
  • Ada yang tampil drama pendek
  • Ada yang nyanyi dengan suara emas

Bagiku, ini momen yang bikin deg-degan sekaligus menyenangkan. Karena di sini, setiap suara dihargai, dan setiap keberanian diapresiasi.

Outbound di Klurak Eco Park – Belajar Percaya pada Kebaikan Orang Asing

Pengalaman Pribadi Kalya
Pengalaman Pribadi Kalya – kelompok outbound
Pengalaman Pribadi Kalya
Pengalaman Pribadi Kalya -Outbound Game

Semester akhir dimulai dengan petualangan: outbound di Klurak Eco Park, Pacet, pada 13 Oktober 2025.

Yang unik? Lembaga nggak menyediakan transportasi. Kami harus mencari cara sendiri untuk sampai ke lokasi.

Kelompokku akhirnya berdiri di pinggir jalan, meminta tumpangan. Beberapa mobil besar lewat—tapi kebanyakan hanya melirik, lalu melaju. Sampai akhirnya, sebuah mobil bak terbuka berhenti. Kami harus berdiri berdesakan sembari berpegangan, ukuran mobil yang kecil dan kelompok kami yang berjumlah lebih dari 10 orang menjadi penyebabnya.

angin menerpa wajah dengan liar, beberapa kali tubuh serasa ingin terjungkal kebelakang. Seru, tapi juga menegangkan.

Sayangnya, mobil itu hanya mengantar kami beberapa kilometer, karena berbeda arah tujuan.

Tapi keajaiban datang setelah itu, seorang bapak berpakaian tentara berbaik hati mengantar kami sampai tujuan. Rasanya seperti diangkut pasukan khusus, serasa di-ringkus Satpol PP, tapi dalam versi baik hati!

Outbound ini hanya berlangsung 2 hari 1 malam, tapi kesannya mendalam. Saat harus pulang, rasanya sedih, karena kami baru saja mulai nyaman. Rasanya singkat, seperti hubunganku dengannya… Canda.

Maulid Nabi – Hari Penuh Cinta dan Kreativitas

Pengalaman Pribadi Kalya
Pengalaman Pribadi Kalya – Maulid nabi
Pengalaman Pribadi Kalya
Pengalaman Pribadi Kalya – Fashion Show

Perayaan Maulid Nabi di MEC nggak pernah biasa. Sehari penuh diisi dengan perlombaan seru:

  • Pagi: Cerdas cermat & fashion show
  • Sore: Lomba musik dapur(ya, kami memasak sambil bermusik!, percaya? ngga lah, kita nyanyi sambil menabuh barang seadanya: gelas, galon, nampan. karena mayoritas barang tersebut bersal dari dapur jadi di sebut musik dapur – Alibi Kalya)
  • Malam: Sholawatan dan makan tumpeng bersama

Tim dibentuk malam sebelumnya, jadi semua berjalan spontan—tapi justru itu yang bikin seru. Hari itu jadi salah satu yang paling memorable sepanjang masa di MEC.

Etrepreneur Day – Saat Bisnis Jadi Hiburan

Program yang paling dinanti seluruh warga MEC? Etrepreneur Day.

Kenapa? Karena manfaatnya tiga lapis:

  1. Bisa dapat uang(siapa sih yang nolak?)
  2. Refreshing setelah seminggu penuh mantengin PC
  3. Selalu ada pengalaman baru, entah ketemu pelanggan unik, gagal jualan, atau malah kejutan sukses!

Ini bukan sekadar jualan. Ini simulasi hidup nyata, di mana setiap keputusan punya konsekuensi, dan setiap usaha punya nilai.

Standarisasi Tilawati – Ujian Baca Al-Qur’an yang Menyentuh Hati

Pengalaman Pribadi Kalya
Pengalaman Pribadi Kalya – Standarisasi tilawati dan Microteaching

Pada 13 Oktober 2025, kami mengikuti Standarisasi Tilawati, ujian baca Al-Qur’an sekaligus teknik mengajar metode Tilawati.

Yang lulus akan mendapat syahadah (sertifikat) resmi. Seminggu sebelum hari H, kami belajar bareng lewat Zoom, saling koreksi bacaan, saling semangati.

Bagiku, ini bukan cuma ujian keterampilan, tapi juga ujian kesabaran dan kerendahan hati. Karena membaca Al-Qur’an dengan tartil itu butuh latihan, konsistensi, dan niat yang lurus.

Penutup – Dari Kekhawatiran Menuju Kemandirian

Pengalaman Pribadi Kalya
Pengalaman Pribadi Kalya – Menganti

Melihat ke belakang, contoh pengalaman pribadi Kalya di MEC bukanlah kisah sempurna. Ada rasa takut, rindu rumah, kebingungan, bahkan keraguan akan diri sendiri. Tapi justru di situlah pertumbuhan terjadi.

MEC mengajariku bahwa:

  • Mandiri itu bukan berarti sendirian
  • Gagal itu bagian dari proses
  • Dan setiap hari adalah kesempatan untuk jadi versi diri yang lebih baik

Jika kamu sedang di ambang keputusan besar  seperti aku dulu, ingatlah:

Kamu nggak perlu tahu semua jawabannya sekarang. Cukup percaya pada proses, dan terus melangkah.

Karena di ujung jalan itu, mungkin saja kamu menemukan versi dirimu yang selama ini kamu cari.

 

Leave a Comment